Kekhawatiran masyarakat akan bahaya radiasi Wi-Fi (wireless fidelity) atau sering kita kenal dengan teknologi hot spot belum sepenuhnya terjawab. Terdapat beberapa keyakinan publik yang menganggap Wi-Fi berdampak negatif terhadap kesehatan penggunanya.
Mereka yang memiliki asumsi negatif terhadap penggunaan Wi-Fi pada umumnya beralasan frekuensi radiasi elektro magnetik dari wi-fi dapat menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah Wi-Fi berbahaya bagi kesehatan?
Dilansir laman Techradar, Selasa (23/04/2013), pada tahun 2011 lalu, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasi ponsel atau perangkat mobile lainnya yang berjalan pada spektrum frekuensi 850MHz, 900MHz, 1.800 MHz dan 1.900 MHz dapat menganggu kesehatan, khususnya memicu kanker. Sedangkan Wi-Fi sendiri berjalan pada frekuensi rendah 300MHz layaknya sebuah microwave.
Menurut World Health Organisation hingga saat ini belum bisa dibuktikan efek langsung terhadap kesehatan yang merugikan dari penggunaan sinyal ponsel. Selain itu, tentu belum bisa dibuktikan akan bahaya radiasi Wi-Fi yang berjalan pada frekuensi yang jauh lebih rendah.
Hal senada diutarakan oleh Health Protection Agency yang beranggapan radiasi elektro magnetik dari Wi-Fi tergolong sangat kecil dan pemancarnya juga berkekuatan rendah sehingga tidak memiliki efek signifikan pada kesehatan seseorang.
Penelitian tentang pengaruh radiasi sinyal Wi-Fi hingga saat ini terus dilakukan sebagaimana tuntutan masyarakat luas seiring makin pesatnya perkembangan teknologi nirkabel ini. Meskipun terbilang cukup aman dibandingkan radiasi sinyal ponsel seluler, pihak Health Protection Agency menyarankan pengguna untuk mengurangi intensitas penggunaan internet via konektivitas Wi-Fi guna meminimalisasi efek radiasi yang dipancarkan. Gunakanlah kabel LAN bila memungkin untuk mengakses internet dalam waktu yang cukup lama.
0 comments:
Post a Comment